Selasa, 24 Mei 2011

Fashion in the era of globalization

Hello guys, kita mau ngeposting lagi nih ! Kita mau ngeposting tentang fashion anak remaja diera globalisasi ini. Ternyata era globalisasi membawa banyak perubahan di negri kita ini, termasuk pada gaya berbusana. Coba kita bandingkan antara gaya berbusana anak remaja zaman dahulu dengan gaya berbusana anak remaja zaman modern. Sangat jauh bukan perbedaannya ?? Misalnya saja di wilayah Jogja, dulu anak remaja menggunakan kemben dan jarik untuk busanannya, tidak hanya ibu-ibu atau nenek-nenek yang sudah lanjut usia yang mengenakannya. Bagaimana dengan sekarang ?? Sebagian besar anak remaja di Jogja sudah jarang, bahkan tidak pernah menggunakan lagi kemben dan jarik. Sekarang anak remaja lebih memilih mengenakan celan jeans dan kaos, atau sejenisnya. Celana jeans yang digunakan pun sudah bermacam modelnya, ada model celana pensil yang makin ke bawah makin kecil, model cutbrai yang lebar dibagian bawah kebalikan dari celana jeans model pensil, dan masih banyak contoh model lainnya. Ada pula gaya berpakaian anak remaja perempuan yang mengenakan pakaian minim. Contohnya seperti hotpants, tanktop, miniskirt, dan lain sebagainya. Selain menggunakan pakaian minim tersebut, ada juga anak remaja perempuan yang berpakaian seperti anak laki-laki atau yang sering kita sebut dengan istilah tomboy. Bagaimana dengan anak laki-laki ?? Yang dulunya mereka memakai jarik, surjan, beskap, dan blangkon. Tapi kalau sekarang ?? Jarang sekali kita menemui remaja laki-laki mengenakan pakaian tersebut. Malahan yang sering kita jumpai adalah anak laki-laki di emper jalan yang menggunakan anting-anting atau nama kerennya tindik. Biasanya tindik dikenakan di telinga, dagu, lidah, hidung ataupun alis. Juga banyak anak remaja laki-laki yang mengikuti style anak-anak punk, emo, dan hip-hop. Style punk adalah style yang rambutnya dimohwak, model bajunya mengenakan kaos yang tidak berlengan, model celananya model celana jeans pensil yang pada bagian lutuh dan pahanya disobek, dan model sepatunya converse high yang warnanya hitam semua. Sedangkan style model emo ini, ciri khasnya lebih ke arah rambut. Style rambutnya adalah rambut berponi samping yang panjangnya sampai menutupi salah satu bagian mata. Kalau hip-hop, stylenya serba kebesaran. Bajunya lebih besar daripada badannya, celananya juga lebih besar. Panjangnya celana biasanya sampai di bawah lutut, memakai topi, kalung, dan sepatunya sepatu skate.
       Dari penjelasan yang tadi, kita bisa menyimpulkan dampak positif serta negative dari pengaruh globalisasi terhadap fashion tersebut. Dampak positifnya adalah :
1.     Dapat menimbulkan kreatifitas dari fashion-fashion yang kita buat sendiri
2.   Dapat menimbulkan kemandirian dari terlepasnya ikatan pada orangtua untuk masih memilih fashion buat kita
3.  Dapat menimbulkan kedewasaan saat memilih fashion yang pantas untu diri kita
Sedangkan dampak negatifnya adalah sebagai berikut :
1.     Meninggalkan kebudayaan fashion bangsa kita sendiri
2.   Dengan menganut fashion-fashion yang kebanyakan dari barat membuat untung bangsa yang memerangi kita secara langsung maupun tidak
3.  Fashion sekarang cenderung tidak sopan dan melanggar norma-norma yang ada pada masyarakat

Yaa, mungkin segitu dulu postingan dari kita. Bila ada kekurangan atau kata-kata yang kurang berkenan mohon dimaafkan. Sampai jumpa diposting lainnya yaa. Dada J




Tidak ada komentar: